BLORA – Polsek Kedungtuban, jajaran Polres Blora, mengintensifkan kegiatan sambang desa sekaligus menghadiri rapat koordinasi bersama seluruh elemen Desa Pulo. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana alam saat memasuki musim hujan dan bahaya informasi palsu atau hoax yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Kegiatan sambang dan rapat koordinasi ini digelar pada Senin, 27 Oktober 2025, pukul 10.00 WIB bertempat di Balai Desa Pulo, Kecamatan Kedungtuban.
Bripka Pandi selaku Bhabinkamtibmas Desa Pulo, bersama Babinsa Sertu Eko Fitrianto, hadir berdialog langsung dengan Kepala Desa dan perangkat, Ketua BPD, Ketua RT/RW, serta pengurus Koperasi Merah Putih.
Ps. Kapolsek Kedungtuban IPTU Hadi Setyo Pramono, S.H., menjelaskan bahwa kehadiran TNI-Polri dalam rapat lembaga desa merupakan bagian dari upaya preemtif (pencegahan) untuk menjaga stabilitas wilayah.
“Kami mengajak seluruh perangkat desa dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan ganda. Pertama, terkait mitigasi bencana seperti banjir, angin puting beliung, dan sambaran petir yang kerap terjadi di musim hujan,” kata IPTU Hadi Setyo Pramono, S.H.
Lebih lanjut, Ps. Kapolsek Kedungtuban juga menekankan pentingnya peran perangkat desa dalam melawan penyebaran informasi palsu.
“Kedua, perangkat desa dan warga harus cerdas dan tidak mudah terpancing hoax di media sosial yang berpotensi mengganggu kamtibmas di Kedungtuban. Pastikan setiap informasi dicek kebenarannya sebelum disebar,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Bhabinkamtibmas dan Babinsa turut mengajak seluruh hadirin untuk kembali mengaktifkan kegiatan Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling). Pengaktifan Poskamling dinilai efektif sebagai wujud gotong royong masyarakat dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Melalui sinergi tiga pilar (Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Kepala Desa) ini, Polsek Kedungtuban berharap Desa Pulo dan sekitarnya dapat meminimalisir risiko bencana alam dan terhindar dari dampak negatif penyebaran hoax.









